Mengapa
Kita Harus Menghemat Kertas
Setiap proses produksi
kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam jumlah besar
dan tentu saja bahan baku, yang pada umumnya berasal dari kayu. Ternyata untuk
memproduksi 1 rim kertas diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun .Setelah
selesai proses produksi, maka akan di hasilkan limbah yang juga sangat besar,
baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas dan padat, maupun secara
kualitatif. Aagar limbah ini tidak mencemari lingkungan, maka diperlukan
teknologi tinggi untuk memprosesnya.
Perubahan gaya hidup serta penyesuaian akan perkembangan jaman
menyebabkan penggunaan kertas terus meningkat, baik kertas untuk kebeutuhan
tulis/cetak maupun kebutuhan kertas untuk sanitasi, makanan/minuman dan
penunjang gaya hidup lainnya. Peningkatan kebutuhan kertas tentunya
diiringi dengan poeningkatan kebutuhanakan bahan baku dan bahan tambahan
lainnya. Konsekwensinya adalah terjadi peningkatan limbah dari proses produksi
kertas dan peningkatan jumlah kertas bekas.
Untuk memenuhi kebutuhan kertas nasonal yang sekitar 5,6 juta
ton/tahun diperlukan bahan baku kayu dalam jumlah besar yang mahal dan tidak
dapat tercukupi dari Hutan Tanaman Industri (HTI) Indonesia. Ironisnya kita
lihat disekeliling kita betapa banyaknya kertas yang ada di sekitar kita :
dokumen, Koran, majalah, brosur/leaflet/catalog produk, surat-surat bank,
kertas ulangan, produk-produk sekali pakai (tissue) dan lain-lain. Padahal
menggunakan kertas bekas sebagai bahan baku kertas baru dapat menghemat julah
pohon yang di tebang, bahan kimia dan air.
Jika kita tidak mulai meperbaiki pola
konsumsi kertas kita sejak saat ini, maka akan terjadi kebiasaan dan
ketergantungan untuk selalu menggunkan kertas dalam jumlah besar. Hal ini
tentunya akan memberikan tekanan secara terus menerus kepada bumi kita dan
memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi lingkungan.
Jadi..kalau masih ada sapu tangan kenapa
harus memakai tissue???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar